Wikipedia

Hasil penelusuran

Senin, 18 Juni 2012

makalah ibd sesi periode 2


MAKALAH  ILMU BUDAYA DASAR
KONTRIBUSI PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN KEBUDAYAAN










OLEH


NAMA           : MOCH AZKA FACHRUDIN
NPM               : 14111517
KELAS          : 1 KA 33



UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN S1 - SISTEM INFORMASI











KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kepada ALLAH S.W.T. karena rahmatnya Alhamdulillah penyusunan makalah dengan judul “PERAN BUDAYA DAERAH MEMPERKOKOH KETAHANAN BUDAYA NASIONAL” dapat saya selesaikan walaupun dengan beberapa hambatan. Tidak lupa juga saya sampaikan salawat serta salam kepada sari tauladan kita Rassulullah S.A.W., saya juga menyampaikan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik walaupun masih banyak kekurangan dalam makalah ini.



Budaya daerah adalah akar dari keseluruhan budaya nasional yang kita punyai, sudah menjadi kewajiban kita secara tidak langsung untuk terus menjaganya dan melestarikan kebudayaan daerah. Warisan – warisan daerah seperti lukisan, tarian, senjata, bahasa, dari semua keseragaman itu lah awal dari terjadinya budaya nasional kita yang beragam.







Dalam makalah ini kami akan saya tampilkan fenomena – fenomena budaya daerah yang semakin lama semakin memudar keberadaannya, bahkan ada yang sudah mulai menghilang. Mungkin dalam penulisan ini saya selaku penulis banyak terjadi kesalahan ataupun kurang tepat dalam penyampaian nya. Saya selaku penulis meminta maaf sebesar – besarnya jika memang terjadi kesalahan. Karena saya juga manusia, yang salah datang nya dari saya dan yang benar datangnya dari Allah. ada kesalahan baik yang biasa hingga yang fatal kami mohon kritiknya untuk penyempurnaan makalah ini.

Terima Kasih





Bekasi,31-maret-2012







MochAzka Fachrudin

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ..............................................................................1
Kata Pengantar .....................................................................................2
Daftar Isi ....................................................................................3

Bab 1 Pendahuluan ...................................................................4
1.1 Latar Belakang ..................................................................4
1.2 Tujuan .........................................................................................5
1.3 Sasaran .........................................................................................5

Bab II Permasalahan ........................................................................6
2.1 Kekuatan (strength) ..................................................................6
2.2 Kelemahan (Weakness) .................................................................9
2.3 Peluang (Opportunity) ................................................................10
2.4 Tantangan/Hambatan (Threats) ....................................................11

Bab III Kesimpulan dan Rekomendasi .....................................................13
3.1 Kesimpulan .......................................................................................13
3.2 Rekomendasi .......................................................................................13

Referensi.......................................................................................15











BAB I 


PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Budaya bangsa terbentuk dari unsur – unsur masyarakat yang terdiri dari berbagai macam jenisnya. Baik dari musik, tarian, lukisan, pakaian, norma dan masih banyak lagi. Walaupun pada dasarnya budaya – budaya yang ada di Indonesia adalah adaptasi dari budaya – budaya Negara asing yang pernah singgah di Indonesia (seperti Arab, hindu, tionghoa dan lain - lainnya). Tetapi budaya – budaya daerah yang ada di Indonesia murni milik Indonesia yang wajib kita lindungi. Karena pada dasarnya dengan adanya kebudayaan – kebudayaan daerah yang bermacam – macam itu maka terbentuk lah budaya nasional. Bisa di bilang budaya nasional terbentuk karena adanya budaya – budaya daerah. Namun karena munculnya era globalisasi, dan datangnya kebudayaan – kebudayaan luar dari berbagai macam penjuru dengan bentuk – bentuk yang unik dan telah di transformasikan menjadi modern. Sehingga membuat banyak pemuda – pemuda penerus bangsa yang lebih menyukai segala hal yang bersifat modern ataupun budaya – budaya luar yang bersifat modern. Hal ini menjadikan budaya – budaya daerah banyak yang mulai menghilang bahkan memudar. Banyak nya budaya – budaya luar yang masuk maupun perkembangan teknologi yang semakin maju tentu penyebab terbesar budaya – budaya daerah mulai di lupakan selain karena ketidak tertarikan anak muda Indonesia terhadap budaya – budaya tersebut. Ini merupakan suatu masalah juga merupakan tantangan terhadap penerus – penerus bangsa agar bisa mempertahankan kebudayaan – budaya daerah sebelum kebudayaan tersebut mulai di curi oleh Negara – Negara yang tidak bertanggung jawab. Sudah menjadi kewajiban kita sebagai anak muda penerus bangsa untuk membantu mempertahankan keberadaan budaya daerah yang merupakan simbol utama kebudayaan nasional. Kekhawatiran sudah mulai muncul dari berbagai pihak yang takut akan hilangnya kebudayaan daerah. Karena anak – anak muda pun sekarang lebih sering menggunakan bahasa inggris yang di anggap lebih modern atau lebih gaul di bandingkan bahasa Indonesia. Perkembangan IPTEK pun membuat orang – orang lebih memilih modernisasi di bandingkan dengan kebudayaan yang di anggap kuno. Masa depan (modernisasi)memang baik, tapi yang terbaik ialah jika kita dapat menggandeng keduanya, baik masa depan maupun masa lalu untuk menghadapi era global seperti ini.

1.2.Tujuan





Tujuan utama penyusunan makalah ini disamping untuk memenuhi tugas kuliah dan mendapatkan nilai yang memuaskan dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, ialah memberikan pandangan kepada masyarakat maupun teman – teman mahasiswa yang lain tentang permasalahan yang sering terjadi di masyarakat kita.






Makalah ini juga diharapkan dapat menjadi acuan teman – teman agar mau turut melihat dan membantu dalam memperkokoh keberadaan budaya – budaya daerah yang mulai hilang akibat era globalisasi. Juga untuk memperlihatkan kepada masyarakat dan teman – teman akan pentingnya kebudayaan nasional kita, apalagi kebudayaan daerah kita yang semakin banyak yang mulai di curi oleh Negara asing.



Yang terpenting ialah menyadarkan semua orang yang membaca makalah ini agar melestarikan dan menjaga serta memperkenalkan kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional kita kepada bangsa luar. Sehingga tidak terjadi pencurian kebudayaan ataupun hilangnya kebudayaan kita dari peradaban.

1.3.Sasaran 

Pembuatan makalah ini sebenarnya lebih ditujukan untuk para mahasiswa yang mempelajari Ilmu Budaya Dasar dan teman – teman pada kelas 1 EA 21 khususnya. Akan tetapi makalah ini saya buat sedemikian rupa agar masyarakat khususnya kaum – kaum muda. Sehingga masyarakat khususnya kaum muda sadar dan ikut melindungi juga melestarikan kebudayaan – kebudayaan kita, minimal kebudayaan pada daerahnya masing – masing.BAB IIPEMBAHASANAnalisis SWOT Analisa SWOT (Streangth, Weakness, Oppurtunity, Threats ) adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat Analisa yang mampu memberikan jawaban dari segala permasalahan yang terjadi. Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu : 1. S = Strength (kekuatan), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini. 2. W = Weakness (kelemahan),adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini. 3. O = Opportunity (kesempatan), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan. 4. T =Threat (ancaman), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan2.1. Kekuatan (Strength) a) . Keanekaragaman budaya local yang ada di Indonesia. Begitu kaya dan beragamnya kebudayaan yang dimiliki tiap-tiap daerah merupakan sumber kekuatan bagi bangsa ini menjadi bangsa yang besar di kemudian hari. Kekuatan dan keunggulan budaya bangsa sejatinya manifestasi dari tumbuh suburnya budaya-budaya lokal yang terus dipupuk dengan baik.

b.)  Kepercayaan orang – orang di daerah yang masih di anggap mistik di anggap sesuatu yang unik dan menjadi nilai lebih di pandang dari sudut orang luar negri.

c.)  Begitu kaya dan beragamnya kebudayaan yang dimiliki tiap-tiap daerah merupakan sumber kekuatan bagi bangsa ini menjadi bangsa yang besar di kemudian hari. Kekuatan dan keunggulan budaya bangsa sejatinya manifestasi dari tumbuh suburnya budaya-budaya lokal yang terus dipupuk dengan baik

d. ) Kekhasan budaya lokal yang dimiliki setiap daerah di Indonesia memliki kekuatan tersediri. ) Misalnya rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Kekhasan budaya lokal ini sering kali menarik pandangan negara lain. Terbukti banyaknya turis asing yang mencoba mempelajari budaya Indonesia seperti belajar tarian khas suat daerah atau mencari barang-barang kerajinan untuk dijadikan buah tangan. Ini membuktikan bahwa budaya bangsa Indonesia memiliki ciri khas yang unik.

e. ) Kebudayaan daerah menjadi sumber ketahanan budaya bangsa. Kebudayaan daerah adalah tiang dari keberadaan budaya nasional. Kesatuan budaya – budaya daerah adalah identitas keberadaan kita sebagai bangsa Indonesia. Jika kebudayaan daerah ini kita jaga juga lestarikan, akan menjadi kekuatan tersendiri yang membuat semakin kokohnya keberadaan Indonesia.

2.2. Kelemahan (Weakness) 

a.)  Kurangnya kesadaran dan minimnya pengetahuan yang di miliki masyarakat tentang kebudayaan mereka sendiri dan pentingnya kebudayaan daerah mereka membuat seringnya di tinggalkannya kebudayaan - kebudayaan daerah yang ada di Indonesia.


b.)  Masuknya kebudayaan – kebudayaan dari luar baik dari barat maupun asia yang dianggap lebih modern membuat rakyat Indonesia khususnya pemuda – pemuda lebih memilih mempelajari kebudayaan – kebudayaan luar seperti cosplay, doujinshi, bunkasai (Asia/Jepang), juga menggunakan Tato, Anting, Kalung, gelang bahkan gaya rambut yang aneh – aneh (Barat) karena dianggap lebih mengikuti mode, atau bisa di bilang lebih modern.


c.)  Minimnya komunikasi antar suku yang berbeda kebudayaan membuat terjadinya sering salah komunikasi, sehingga sering terjadinya perselisihan antar suku, yang membuat semakin banyak nya suku – suku yang hilang maupun tumbang karena perselisihan.


d.)  Perkembangan era Globalisasi seperti teknologi maupun media – media berita yang memberi perubahan cara pandang rakyat Indonesia terhadap segala sesuatu termasuk budaya, membuat masyarakat Indonesia mulai menjauhi kebudayaan daerah mereka.


e.)  Perubahan Ekonomi. Perubahan Ekonomi semakin membuat rakyat sulit, membuat rakyat banyak yang menjauhi kebudayaan mereka masing – masing karena dianggap kurang menguntungkan, sehingga mereka lebih memilih bekerja mencari materi dari pada bekerja untuk mempertahankan keberadaan kebudayaan daerah yang mereka miliki.


f.)  Kurang nya perhatian Pemerintah. baik pusat maupun daerah untuk menanamkan semangat maupun pendidikan tentang pentingnya kebudayaan daerah, juga kurangnya bantuan dana terhadap kebudayaan – kebudayaan daerah yang mulai hilang karena kurangnya materi.



2.3 Peluang (Opportunity)







a.)  Perubahan karena adanya Plagiarisme, banyaknya orang luar negri yang mengaku – akui budaya Indonesia membuat kaum – kaum muda menjadi tau pentingnya kebudayaan – kebudayaan daerah yang mereka miliki, dan belajar melindungi dan memeliharanya.




b.)  Majunya Pariwisata. Karena keaneka ragaman budaya yang kita miliki, memiliki pesona unik yang sering menarik minat wisatawan asing. Juga karena serin terjadinya konflik, baik perebutan budaya dengan Negara tetangga ataupun perang antar suku membuat keuntungan tersendiri, karena timbulnya rasa penasaran para wisatawan untuk mengetahui kebudayaan tersebut.

Ø  Multikulturalisme. Dalam artikelnya, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning, Riau, Dr Junaidi SS MHum, mengatakan bahwa multikulturalisme meberikan peluang bagi kebangkitan etnik dan kudaya lokal Indonesia. Dua pilar yang mendukung pemahaman ini adalah pendidikan budaya dan komunikasi antar budaya.

Ø  Memperkokoh Kesatuan. Karena seringnya percobaan pencurian kebudayaan yang terjadi di Indonesia membuat sering bersatu nya rakyat Indonesia untuk melindungi kebudayaan secara bersama – sama.

Ø  Menambah Keanekaragaman budaya . dengan adanya budaya – budaya yang masuk membuat sedikit banyak perubahan pada budaya – budaya yang kita miliki, serta mulai adanya perkembangan sehingga kebudayaan kita semakin banyak dan semakin di kenal baik masyarakat kita maupun masyarakat luar.

Ø  Kemajuan Teknologi. Walaupun dalam masalah budaya teknologi sering kali merugikan keberadaan budaya – budaya daerah tertentu, tapi karena adanya teknologi yang semakin maju, membuat bangsa kita lebih mudah memperkenalkan kebudayaan nya keluar melalu internet, dan media – media lainnya.




2.4. Tantangan/Hambatan (Threats)




  1. Adanya Plagiarisme, Banyak nya kebudayaan kita yang jarang kita sentuh maupun kita ingat, membuat beberapa Negara luar yang ingin memilikinya. Bahkan mengakui sebagai miliknya. Tanpa kita sadari satu persatu budaya kita sudah banyak yang hilang dan berubah hak ciptanya. Ini adalah tantangan paling penting, yaitu melindungi kebudayaan daerah yang kita miliki, sebelum tidak ada lagi yang bisa kita lindungi karena telah di curi semua.
  2. Masuknya era Globalisasi, perkembangan Globalisasi menyebabkan banyaknya produk – produk luar yang masuk dan berkembang pesat di Indonesia, membuat banyak barang – barang kita yang terbuat dengan cara tradisional sulit untuk menembusnya, ini termasuk hambatan cukup kuat karena mereka menawarkan dengan harga lebih terjangkau dibandingkan dengan harga kita.
  3. Kemajuan Teknologi, walaupun di pandang baik, Kemajuan Teknologi sering kali membuat kemunduran pada kebudayaan daerah. Kaum muda lebih menyukai bermain dengan teknologi dari pada belajar kebudayaan mereka sendiri. Ini merupakan tantangan bagi kita untuk memperlihatkan permainan – permainan daerah yang masih merupakan kebudayaan kita lebih baik dari pada teknologi yang membuat anak bangsa tidak pernah berkembang dan bergabung dengan alam.
  4. Bersaing dengan kebudayaan asing, Ini adalah tantangan juga hambatan terberat bangsa Indonesia. Dengan banyaknya kaum muda yang menyukai budaya – budaya luar membuat ini jadi tantangan tersulit yang kita hadapi.


BAB III


KESIMPULAN DAN REKOMENDASI3.1 Kesimpulan
  1. Kurangnya minat Kaum Muda, hilang nya kebudayaan daerah karena minimnya pengetahuan dan minat kaum muda dalam menghidupkan kembali kebudayaan daerahnya.
  2. Pentingnya Perang Pemerintah, Sering terjadinya kecurian hak milik kebudayaan daerah yang kita miliki termasuk di karenakan kesalahan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun yang daerah, karena kurang nya perhatiaan maupun bantuan untuk ikut melindungi kebudayaan daerah yang kita miliki.
  3. Indonesia memiliki Peluang untuk lebih di pandang di mata Negara lain, Indonesia memiliki berbagai macam variasi kebudayaan yang masih belum di perlihatkan dan di akui oleh Negara lain, sehingga masih ada kemungkinan kita berdiri lebih tinggi lagi dengan memanfaatkan kebudayaan kita.
  4. Orang Indonesia kurang memerhatikan apa yang sudah mereka punya, mereka baru marah dan sadar memiliki suatu yang berharga setelah mereka akan kehilangan nya (seperti saat kebudayaan kita di ambil kita).




3.2 Rekomendasi.
  1. Pemerintah Lebih Aktif dan lebih cepat dalam bergerak jangan sampai kita kecurian lebih banyak lagi kebudayaan karena keteledoran Pemimpin kita sendiri.
  2. Diadakan pelatihan dan pemberitahuaan kepada rakyat tentang pentingnya kebudayaan daerah demi berdirinya kebudayaan nasional.
  3. Pemerintah memberi bantuan dana untuk membantu orang – orang yang menjaga dan melestarikan kesenian daerah, jangan biarkan orang – orang seperti mereka hilang. Pemerintah ada untuk mensejahterakan rakyat bukan sebaliknya.
  4. Di adakan lomba – lomba dan acara yang membantu anak – anak muda tertarik untuk mempelajari kebudayaan daerahnya masing – masing.
  5. Adanya kerjasama antara pemerintah dengan rakyat sehingga rakyat dapat mempublikasikan Kesenian daerahnya lewat Negara, jadi bisa lebih di akui oleh Negara luar.
  6. Di abadikan kesenian – kesenian daerah milik Indonesia sebelum di curi oleh Negara – Negara lain.
  7. Diadakan subsidi dari pemerintah untuk membantu perkembangan budaya – budaya daerah agar berkembang, karena sedikit banyak devisa milik Indonesia berasal dari kebudayaan daerah, sudah menjadi hak mereka juga untuk mendapatkan nya.
  8. Adanya contoh – contoh baik dari kalangan artis maupun anggota politik dan pemerintah yang menjadi panutan rakyat, agar banyak orang meniru mencintai kebudayaan daerahnya masing – masing ketimbang harus meniru sikap mereka yang tidak senonoh.





IBD Dalam Budaya dan Masyarakat Indonesia


MAKALAH  ILMU BUDAYA DASAR
KONTRIBUSI PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN KEBUDAYAAN


OLEH


NAMA           : MOCH AZKA FACHRUDIN
NPM               : 14111517
KELAS          : 1 KA 33


UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN S1 - SISTEM INFORMASI



ii      

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam , Saya ucapkan pada ALLAH SWT, karena makalah ini dapat disusun sesuai harapan dan tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW karena melalui beliau , Kita semua tersinari cahaya keimanan yang penuh dengaan nikmat.
Rasa terima kasih saya ucapkan kepada :
1.   Kedua Orang tua yang selalu mendo’akan anaknya ini tanpa putus sehingga selalu diberi kemudahan oleh Allah SWT.
2.   Dosen IBD Bapak Muhammad Burhan Amien yang selalu memberikan ilmunya dan memberikan bimbingan kepada Kami semua.
3.   Rekan–rekan di kelas 1 KA 33 dan di luar kelas yang bersedia memberikan saran dan bantuan.
4.   Dan semua pihak yang bersedia memberikan bantuan dan motivasi dalam mengerjakan Makalah ini.
Makalah ini membahas tentang “Kontribusi Pemerintah dan Masyarakat dalam Melestarikan Kebudayaan“. Makalah ini berhubungan dengan mata kuliah Ilmu Budaya Dasar . Penyusun menyadari betul dalam menulis makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu Saran dan kritik yang membangun sangat Saya harapkan.
Penyusun berharap, semoga makalah ini bermanfaat bagi penyumbang ilmu pengetahuan dan mampu memberikan penjelasan tentang peran kebudayaan dalam membentuk kepribadian. Tentunya, semoga makalah ini bermanfaat dalam mempelajari ilmu budaya dasar dan mendapat nilai sesuai harapan.
Demikian makalah ini Saya buat, selamat membaca dan semoga bermanfaat.
Amien.

Bekasi , 16 Maret 2012



Penyusun







iii
DAFTAR ISI


Halaman pengesahan………………………………………………………………………………i
Kata pengantar…………………………………………………………………………………….ii
Daftar isi………………………………………………………………………………………….iii
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………………………1
  1. Latar belakang……………………………………………………………………………..1
  2. Tujuan……………………………………………………………………………………..1
  3. Sasaran…………………………………………………………………………………….1
BAB II . PERMASALAHAN……………………………………………………………………..2
  1. KEKUATAN……………………………………………………………………………...2
  2. KELEMAHAN…………………………………………………………………...……….3
  3. PELUANG……………………………………………………………………...…………3
  4. HAMBATAN…………………………………………………………………...………...3
BAB III . KESIMPULAN DAN REKOMENDASI………………………………………………4

1.KESIMPULAN …………………………………………………………………………………4
2. REKOMENDASI………………………………………………………………………………5

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………..9
REFERENSI………………………………………………………………………………………9






BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang IBD Dalam Budaya dan Masyarakat Indonesia

Latar belakang diberikannya mata kuliah IBD melihat konteks budaya Indonesia. Sesuai dengan program pendidikan di Perguruan Tinggi dalam rangka menyempurnakan pembentukan sarjana.
Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut :
·         Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa
·         Proses pembangunan yang sedang berlangsung menimbulkan pergeseran system nilai budaya
·         Factor kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat merubah kkehidupan manusia kondisi 
   
2.Tujuan

ilmu budaya dasar merupakan salah satu komponen dari sejumlah mata kuliah dasar umum (MKDU) yang merupakan mata kuliah wajib di semua perguruan tinggi. Baik yang sifatnya eksakta maupun yang non eksakta.
Secara khusus MKDU bertujuan untuk menghasilkan warga negara sarjana yang berkualitas sebagai berikut :
·         Mahasiswa dapat berjiwa Pancasila
·         Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
·         Memiliki wawasan komprehensif & pendekatan integral
·         Memiliki wawasan budaya tentang kehidupan masyarakat

3.Sasaran

Visi :
Pendidikan umum yang menitik beratkan pada usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa pada dasarnya berbeda dengan mata kuliah bantu yang bertujuan untuk mengusahakan kepekaan terhadap lingkungan budaya. Demikian berbeda dengan pendidikan keahlian yang bertujuan untuk mengembangkan keahlian mahasiswa dalam bidang atai displin ilmunya.
Misi :
            Bertujuan agar manusia/ mahkluk social dapat memiliki jiwa yang bergotong- royong dan memiliki wawasan komprehensif & pendekatan integral.menjadi mahkluk social yang dapat berinteraksi dengan masyarakat.


BAB II


PERMASALAHAN

Dengan memperlajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi
lebih berbudaya dan lebih halus. Demikian bisa dikatakn bahwa the humanities berkaitan dengan nilai yaitu nilai manusia sebagai "Homo Humanus" atau "'Manusia Berbudaya". Agar supaya manusia menjadi humanus mereka harus memperlajari ilmu yaitu humanities disamping tidak meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia sendiri.
Untuk mengetahui bahwa Ilmu Budaya dasar terasuk kelompok pengetahuan budaya, lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Menurut Prf.Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar


1.Kekuatan (Strenght)
·         Meningkatnya apresiasi terhadap aset budaya, termasuk seni. dan meningkatnya sistem pengelolaan, termasuk sistem pembiayaannya, sehingga aset budaya dapat berfungsi optimal sebagai sarana edukasi, rekreasi, dan pengembangan kebudayaan. Adanya kegiatan– kegiatan budaya yang di sponsori oleh perusahaan atau yayasan swasta seperti kontribusi perusahaan swasta yang dilakukan oleh KOMPAS yang masih berpegang teguh dengan menggunakan bahasa yang baik dalam media cetaknya terlihat dengan di berikannya penghargaan media berbahasa terbaik untuk harian “ KOMPAS “ oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan kebudayaan dalam puncak acara Bulan bahasa 2011 serta Gerakan Nasional Cinta Bahasa Indonesia di Jakarta. ( Kompas, 29 Oktober 2011 :12)
·         Adanya peraturan yang jelas mengenai Pelestarian budaya yamg dilakukan Pemerintah. Seperti yang tertuang dalam UUD 45 pasal 32 yang menjelaskan tentang pelestarian budaya, terlihat jelas bahwa Negara menjamin , menghormati dan memelihara kebudayaan bangsa. Bahkan wujud dari pedulinya Pemerintah terhadap kebudayaan bangsa bisa terlihat dengan banyaknya kegiatan–kegiatan pemerintah dalam pergaulan Internasional dengan membawa seni kebudayaan bangsa lewat pertukaran pelajar, kunjungan kerja maupun kegiatan lain

2)  Kelemahan (Weakness)

·         Peraturan Pemerintah yang sudah jelas namun kurang tersosialisasi. Adanya peraturan yang jelas dari pemerintah bukan jaminan untuk segera terealisasi program tersebut, adanya kendala tentang komunikasi dari semua pihak maka tujuan utana dari peraturan tersebut akan percuma.
·         Kurangnya pemahaman, apresiasi, dan komitmen pemerintah daerah di dalam pengelolaan pelestarian budaya berdampak pada makin menurunnya kualitas pengelolaan  kebudayaan. Tanpa adanya pemahaman, apresiasi dan komitmen dalam meleestarikan kebudayaan maka tidak akan timbul kontribusi yang bermanfaat bagi perkembangan kebudayaan

       3) Opportunity (peluang)

·         Terciptanya stabilitas Negara yang aman yang membuat semakin berkembangnya kebudayaan bangsa. Kontribusi pemerintah dalam bidang ini sangatlah besar. Dengan  peraturan yang ada Pemerintah mampu mengendalikan stabilitas keamanan & stabilitas ekonomi bangsa.
·         Dengan adanya Perda Otonomi Daerah, kebudayaan daerah mampu berkembang. Pelestarian kebudayaan tidak lagi tergantung pada Pemerintah Pusat, PEMDA mampu menunjukkan arah kemana pelestarian kebudayaanya. Masyarakatpun bisa lebih ikut andil dalam melestarikan kebudayaannya.



4) Tantangan/Hambatan (Threats)

·         Makin menurunnya kualitas pengelolaan kekayaan budaya. Menurunnya kualitas pengelolaan kekayaan budaya disebabkan dari berbagai factor seperti Pengelolaan kekayaan budaya belum sepenuhnya menerapkan prinsip tata pemerintahan yang baik (good governance) sehingga kualitas layanannya kurang optimal.



BAB III
PENUTUP



KESIMPULAN

IBD adalah mata kuliah yang mempelajari tentang pengetahuan yang memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Kita perlu mempelajarinya karena mata kuliah ini menunjang kita untuk mengusahakan kepekaan kepada sekitar lingkungannya serta agar kita juga dapat berkomunikasi baik dengan masyarakat. Hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah bahwa manusia sebagai peran utama dalam kebudayaan, sedangkan kebudayaan adalah hasil kreasi manusia yang tidak bisa dibikin dengan waktu yang sesingkat-singkatnya. Kebudayaan Indonesia sangat banyak dan beragam karena negara kita terdiri dari berbagai macam suku dan daerah. Tetapi walaupun budaya-budaya tersebut berbeda, kita sebagai masyarakat Indonesia harus menjaga kebudayaan yang sangat indah dan menghargain hasil kebudayaan negara Indonesia.

REKOMENDASI

1)      Peran Pemerintah :
Pemerintah merupakan komando dalam melestarikan kebudayaan sehingga Pemerintah harus lebih memberikan kesempatan dan memberikan peluang bagi kebudayaan daerah maupun kebudayaan nasional yang belum berkembang yaitu dengan meningkatkan perekonomian, pendidikan dan stabilitas nasional, selain itu kerjasama antar Negara juga diperlukan guna memperkenalkan kebudayaan bangsa.




2)   Peran Masyarakat:
Masyarakat adalah cermina dari suatu bangsa, suatu bangsa akan dihargai dengan kebudayaannya sehingga, kita sebagai Masyarakat hendaknya selalu menjag dan ikut mempertahankan kebudayaan agar tidak diklaim oleh Negara lain.


DAFTAR PUSAKA