MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR
KONTRIBUSI PEMERINTAH DAN MASYARAKAT
DALAM PELESTARIAN KEBUDAYAAN

OLEH
NAMA :
MOCH AZKA FACHRUDIN
NPM :
14111517
KELAS : 1 KA 33
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI
INFORMASI
JURUSAN S1 - SISTEM INFORMASI
ii
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam , Saya ucapkan pada ALLAH SWT,
karena makalah ini dapat disusun sesuai harapan dan tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW karena melalui
beliau , Kita semua tersinari cahaya keimanan yang penuh dengaan nikmat.
Rasa terima kasih saya ucapkan kepada :
1. Kedua Orang tua yang selalu mendo’akan
anaknya ini tanpa putus sehingga selalu diberi kemudahan oleh Allah SWT.
2. Dosen IBD Bapak Muhammad Burhan
Amien yang selalu memberikan ilmunya dan memberikan bimbingan kepada Kami
semua.
3. Rekan–rekan di kelas 1 KA 33 dan
di luar kelas yang bersedia memberikan saran dan bantuan.
4. Dan semua pihak yang bersedia
memberikan bantuan dan motivasi dalam mengerjakan Makalah ini.
Makalah ini membahas tentang “Kontribusi Pemerintah
dan Masyarakat dalam Melestarikan Kebudayaan“. Makalah ini berhubungan dengan
mata kuliah Ilmu Budaya Dasar . Penyusun menyadari betul dalam menulis makalah
ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu Saran dan kritik yang membangun
sangat Saya harapkan.
Penyusun berharap, semoga makalah ini bermanfaat bagi
penyumbang ilmu pengetahuan dan mampu memberikan penjelasan tentang peran
kebudayaan dalam membentuk kepribadian. Tentunya, semoga makalah ini bermanfaat
dalam mempelajari ilmu budaya dasar dan mendapat nilai sesuai harapan.
Demikian makalah ini Saya buat, selamat membaca dan
semoga bermanfaat.
Amien.
Bekasi , 16 Maret 2012
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman
pengesahan………………………………………………………………………………i
Kata
pengantar…………………………………………………………………………………….ii
Daftar
isi………………………………………………………………………………………….iii
BAB
I. PENDAHULUAN………………………………………………………………………1
- Latar
belakang……………………………………………………………………………..1
- Tujuan……………………………………………………………………………………..1
- Sasaran…………………………………………………………………………………….1
BAB
II . PERMASALAHAN……………………………………………………………………..2
- KEKUATAN……………………………………………………………………………...2
- KELEMAHAN…………………………………………………………………...……….3
- PELUANG……………………………………………………………………...…………3
- HAMBATAN…………………………………………………………………...………...3
BAB
III . KESIMPULAN DAN REKOMENDASI………………………………………………4
1.KESIMPULAN
…………………………………………………………………………………4
2.
REKOMENDASI………………………………………………………………………………5
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………………..9
REFERENSI………………………………………………………………………………………9
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang IBD
Dalam Budaya dan Masyarakat Indonesia
Latar belakang
diberikannya mata kuliah IBD melihat konteks budaya Indonesia. Sesuai dengan
program pendidikan di Perguruan Tinggi dalam rangka menyempurnakan pembentukan
sarjana.
Latar belakang IBD
dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan
permasalahan sebagai berikut :
·
Indonesia terdiri dari
berbagai suku bangsa
·
Proses pembangunan
yang sedang berlangsung menimbulkan pergeseran system nilai budaya
·
Factor kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi dapat merubah kkehidupan manusia kondisi
2.Tujuan
ilmu budaya dasar merupakan salah satu komponen dari
sejumlah mata kuliah dasar umum (MKDU) yang merupakan mata kuliah wajib di
semua perguruan tinggi. Baik yang sifatnya eksakta maupun yang non eksakta.
Secara khusus MKDU
bertujuan untuk menghasilkan warga negara sarjana yang berkualitas sebagai
berikut :
·
Mahasiswa dapat berjiwa Pancasila
·
Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
·
Memiliki wawasan komprehensif & pendekatan
integral
·
Memiliki wawasan budaya tentang kehidupan
masyarakat
3.Sasaran
Visi :
Pendidikan umum yang
menitik beratkan pada usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa pada
dasarnya berbeda dengan mata kuliah bantu yang bertujuan untuk mengusahakan
kepekaan terhadap lingkungan budaya. Demikian berbeda dengan pendidikan
keahlian yang bertujuan untuk mengembangkan keahlian mahasiswa dalam bidang
atai displin ilmunya.
Misi :
Bertujuan agar manusia/ mahkluk
social dapat memiliki jiwa yang bergotong- royong dan memiliki wawasan
komprehensif & pendekatan integral.menjadi mahkluk social yang dapat
berinteraksi dengan masyarakat.
BAB II
PERMASALAHAN
Dengan memperlajari
the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi
lebih berbudaya dan
lebih halus. Demikian bisa dikatakn bahwa the humanities berkaitan dengan nilai
yaitu nilai manusia sebagai "Homo Humanus" atau "'Manusia
Berbudaya". Agar supaya manusia menjadi humanus mereka harus memperlajari
ilmu yaitu humanities disamping tidak meninggalkan tanggung jawabnya yang lain
sebagai manusia sendiri.
Untuk mengetahui bahwa
Ilmu Budaya dasar terasuk kelompok pengetahuan budaya, lebih dahulu perlu
diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Menurut Prf.Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan
bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar
1.Kekuatan (Strenght)
·
Meningkatnya apresiasi terhadap aset
budaya, termasuk seni. dan meningkatnya sistem pengelolaan, termasuk sistem
pembiayaannya, sehingga aset budaya dapat berfungsi optimal sebagai sarana
edukasi, rekreasi, dan pengembangan kebudayaan. Adanya kegiatan– kegiatan budaya yang di sponsori oleh
perusahaan atau yayasan swasta seperti kontribusi perusahaan swasta yang
dilakukan oleh KOMPAS yang masih berpegang teguh dengan menggunakan bahasa yang
baik dalam media cetaknya terlihat dengan di berikannya penghargaan media
berbahasa terbaik untuk harian “ KOMPAS “ oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa Kementerian Pendidikan dan kebudayaan dalam puncak acara Bulan bahasa
2011 serta Gerakan Nasional Cinta Bahasa Indonesia di Jakarta. ( Kompas, 29
Oktober 2011 :12)
·
Adanya
peraturan yang jelas mengenai Pelestarian budaya yamg dilakukan Pemerintah.
Seperti yang tertuang dalam UUD 45 pasal 32 yang menjelaskan tentang
pelestarian budaya, terlihat jelas bahwa Negara menjamin , menghormati dan
memelihara kebudayaan bangsa. Bahkan wujud dari pedulinya Pemerintah terhadap
kebudayaan bangsa bisa terlihat dengan banyaknya kegiatan–kegiatan pemerintah
dalam pergaulan Internasional dengan membawa seni kebudayaan bangsa lewat
pertukaran pelajar, kunjungan kerja maupun kegiatan lain
2)
Kelemahan (Weakness)
·
Peraturan Pemerintah yang sudah jelas
namun kurang tersosialisasi. Adanya peraturan yang jelas dari pemerintah bukan
jaminan untuk segera terealisasi program tersebut, adanya kendala tentang
komunikasi dari semua pihak maka tujuan utana dari peraturan tersebut akan
percuma.
·
Kurangnya pemahaman, apresiasi, dan
komitmen pemerintah daerah di dalam pengelolaan pelestarian budaya berdampak
pada makin menurunnya kualitas pengelolaan kebudayaan. Tanpa adanya
pemahaman, apresiasi dan komitmen dalam meleestarikan kebudayaan maka tidak
akan timbul kontribusi yang bermanfaat bagi perkembangan kebudayaan
3) Opportunity (peluang)
·
Terciptanya
stabilitas Negara yang aman yang membuat semakin berkembangnya kebudayaan
bangsa. Kontribusi pemerintah dalam bidang ini sangatlah besar. Dengan peraturan yang ada Pemerintah mampu
mengendalikan stabilitas keamanan & stabilitas ekonomi bangsa.
·
Dengan
adanya Perda Otonomi Daerah, kebudayaan daerah mampu berkembang. Pelestarian
kebudayaan tidak lagi tergantung pada Pemerintah Pusat, PEMDA mampu menunjukkan
arah kemana pelestarian kebudayaanya. Masyarakatpun bisa lebih ikut andil dalam
melestarikan kebudayaannya.
4) Tantangan/Hambatan (Threats)
·
Makin
menurunnya kualitas pengelolaan kekayaan budaya. Menurunnya kualitas
pengelolaan kekayaan budaya disebabkan dari berbagai factor seperti Pengelolaan
kekayaan budaya belum sepenuhnya menerapkan prinsip tata pemerintahan yang baik
(good governance) sehingga kualitas
layanannya kurang optimal.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
IBD adalah mata kuliah yang mempelajari tentang
pengetahuan yang memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan. Kita perlu mempelajarinya karena mata kuliah ini menunjang kita
untuk mengusahakan kepekaan kepada sekitar lingkungannya serta agar kita juga
dapat berkomunikasi baik dengan masyarakat. Hubungan antara manusia dan
kebudayaan adalah bahwa manusia sebagai peran utama dalam kebudayaan, sedangkan
kebudayaan adalah hasil kreasi manusia yang tidak bisa dibikin dengan waktu
yang sesingkat-singkatnya. Kebudayaan Indonesia sangat banyak dan beragam
karena negara kita terdiri dari berbagai macam suku dan daerah. Tetapi walaupun
budaya-budaya tersebut berbeda, kita sebagai masyarakat Indonesia harus menjaga
kebudayaan yang sangat indah dan menghargain hasil kebudayaan negara Indonesia.
REKOMENDASI
1) Peran
Pemerintah :
Pemerintah
merupakan komando dalam melestarikan kebudayaan sehingga Pemerintah harus lebih
memberikan kesempatan dan memberikan peluang bagi kebudayaan daerah maupun
kebudayaan nasional
yang belum berkembang yaitu dengan meningkatkan perekonomian, pendidikan dan
stabilitas nasional, selain itu kerjasama antar Negara juga diperlukan guna
memperkenalkan kebudayaan bangsa.
2)
Peran Masyarakat:
Masyarakat adalah cermina dari suatu
bangsa, suatu bangsa akan dihargai dengan kebudayaannya sehingga, kita sebagai
Masyarakat hendaknya selalu menjag dan ikut mempertahankan kebudayaan agar
tidak diklaim oleh Negara lain.
DAFTAR PUSAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar